PERSEBARANNENEK MOYANG. BANGSA INDONESIA. Oleh : Bahtiar Rifa'i.,S.Pd ASAL MULA NENEK MOYANG BANGSA INDONESIA Von Heine Gelden: nenek moyang bangsa Austronesia (pulau2 selatan termasuk Indonesia) berasal dari Yunan (Asia tengah) T. Jakob& Moh. Ali: Bangsa indonesia berasal dari Indonesia sendiri PETA PENYEBARAN BANGSA AUSTRONESIA BAGAN PERSEBARAN NENEK MOYANG BAGAN MALAYSIA MADAGASKAR
Jawaban persebaran asal usul nenek moyang bangsa Indonesia salah satunya ialah didasarkan oleh keyakinan bahwa terjadi migrasi dari Yunan, Tiongkok bagian selatan, yaitu Proto Melayu yang melalui jalur Semanjung Malaya serta Filipina, kemudian Deutro Melayu yang sampai ke Indonesia dengan melalui Semenanjung Malaya.
KunciJawabannya adalah: D. Filipina-Sulawesi-Kalimantan-Jawa-Sumatera. Dilansir dari Ensiklopedia, Migrasi nenek moyang bangsa Indonesia yang kedua disebut Proto Melayu melalui jalurmigrasi nenek moyang bangsa indonesia yang kedua disebut proto melayu melalui jalur Filipina-Sulawesi-Kalimantan-Jawa-Sumatera.
- Deutro Melayu merupakan sebutan bagi suku bangsa yang disinyalir sebagai salah satu leluhur dari sebagian besar orang Indonesia saat ini. Karena suku bangsa ini bukan penduduk asli kepulauan di nusantara, jalur migrasi Deutro Melayu dan persebarannya di Indonesia menjadi topik pembahasan utama di kalangan ahli sejarah. Pendapat mengenai asal usul nenek moyang bangsa Indonesia memang beragam. Catatan tentang kapan dan dari mana nenek moyang bangsa Indonesia datang hingga kini menjadi diskusi penting terkait sejarah asal usul bangsa dari buku Sejarah Indonesia SMA terbitan Kemdikbud 2020, salah satu teori asal-usul Bangsa Indonesia menyimpulkan bahwa nenek moyang mayoritas penduduk kepulauan nusantara berasal dari Yunan, kawasan di Cina selatan. Pendatang dari Yunan ini bermigrasi ke wilayah kepulauan yang kini menjadi wilayah Indonesia via sungai-sungai besar di daratan Asia Tenggara dan laut. Mereka juga datang secara ditarik garis waktu yang merentang selama beberapa abad sebelum masehi, gelombang para pendatang dari Yunan itu bisa dibedakan menjadi 2, yakni Proto Melayu dan Deutro Melayu. Gelombang pertama yang bemigrasi ke Indonesia pada 3000 SM hingga 1500 SM disebut sebagai Proto Melayu. Kedatangan mereka ditandai dengan ciri-ciri kebudayaan neolitikum, seperti jenis perahu bercadik satu. Baca juga Mengenal Ciri-Ciri Fisik Ras Mongoloid Serta Penyebarannya Sejarah Manusia Purba Homo Sapiens Penemu, Lokasi, Ciri-ciri Fosil Lalu pendatang gelombang kedua dengan waktu migrasi dari Yunan ke nusantara pada kurun 1500 SM hingga 500 SM disebut dengan istilah Deutro orang-orang Deutro Melayu ke Indonesia ditandai jejak peninggalan perahu bercadik dua. Peninggalan lain dari orang-orang Deutro Melayu yang bisa terlacak dari sejumlah penggalian, adalah benda-benda berbahan perunggu dan logam. Jalur Migrasi Deutro Melayu dan Persebarannya Bangsa Deutro Melayu tiba di Indonesia pada sekitar tahun 500 SM. Sesuai dengan sejumlah bukti sejarah yang ditemukan, bangsa Deutero-Melayu masuk ke wilayah kepulauan Indonesia melalui jalur Deutro Melayu diperkirakan semula bergerak untuk bermigrasi ke sekitar hulu sungai Salwen dan sungai Mekhong. Alasan migrasi tersebut kemungkinan bencana alam atau serangan dari suku bangsa lain. Mengutip dari ulasan di Jurnal Fajar Historia Vol. 3, 2019, jalur migrasi bangsa Deutro Melayu ke nusantara bermula dari Yunan diperkirakan wilayah di sekitar Teluk Tonkin, lalu menuju wilayah Vietnam, Thailand, Malaysia, hingga akhirnya tiba di Indonesia. Setelah tiba di semenanjung Malaya, orang-orang Deutro Melayu berlayar ke Sumatra. Kemudian, secara bertahap, mereka menyebar ke kawasan Jawa, Kalimantan, Bali, dan Nusa Tenggara. Orang-orang Deutro Melayu lantas berkembang dan menyebar ke berbagai wilayah di nusantara menjadi suku-suku yang masih ada sampai saat ini seperti Melayu, Minang, Jawa, Sunda, dan lain sebagainya. Persebaran Deutro Melayu meliputi semua kepulauan di Indonesia, kecuali beberapa pulau di sekitar Papua. Bangsa Deutro Melayu datang ke nusantara sembari membawa kebudayaan logam yang berasal dari Dongson, kawasan di Vietnam Utara. Kebudayaan logam itu terlihat dari peninggalan mereka, seperti candrasa, nekara, manik-manik, arca, dan bejana perunggu. Peninggalan-peninggalan ini pula yang menunjukkan bahwa peradaban Deutro Melayu sudah lebih tinggi dari bangsa Proto Melayu. Menukil dari Buku Sejarah Indonesia Kemdikbud 2017, bangsa Deutro Melayu juga menguasai keahlian di bidang pengolahan tanah. Karena itu, mereka sudah bisa membuka hutan dan lantas menjadikannya areal pertanian lengkap dengan saluran Deutro Melayu pun diduga sudah menggunakan ilmu perbintangan untuk membantu kegiatan pelayaran mereka di laut. - Pendidikan Kontributor Muhammad Iqbal IskandarPenulis Muhammad Iqbal IskandarEditor Addi M Idhom
BeliPeta Jalur Kedatangan Nenek Moyang Bangsa Indonesia dan Persebaran Benda-benda Peninggalannya. Harga Murah di Lapak Sirnabaya. Pengiriman cepat Pembayaran 100% aman. Belanja Sekarang Juga Hanya di Bukalapak.
- Dari penelusuran sejarah, diketahui bahwa nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Yunnan, China Selatan. Karena berbagai alasan, mereka kemudian bermigrasi ke berbagai wilayah, termasuk Indonesia. Pada awalnya, mereka bergerak ke arah selatan memasuki Vietnam, dan terus melanjutkan petualangannya hingga mencapai Kepulauan moyang bangsa Indonesia yang menurunkan generasi paling banyak sekarang adalah bangsa Melayu. Proses kedatangan mereka dibagi ke dalam dua gelombang, yang pertama disebut Proto Melayu Melayu Tua. Sedangkan proses kedatangan nenek moyang Indonesia dalam gelombang kedua disebut Deutro Melayu Melayu Muda.Bangsa Proto Melayu terdesak ke arah timur setelah kedatangan bangsa Deutro Melayu. Baca juga Asal-usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia Menurut Para Ahli Proto Melayu Bangsa Proto Melayu tiba di Indonesia pada sekitar 2000 SM dengan membawa kebudayaan Neolitikum, utamanya kapak lonjong dan kapak persegi. Mereka masuk ke Indonesia melalui dua jalur, yaitu jalur barat dan timur. Jalur barat melalui Semenanjung Melayu, kemudian masuk ke Sumatera, dan menyebar ke seluruh Indonesia. Sementara jalur timur melalui Kepulauan Filipina, kemudian masuk ke Sulawesi, dan menyebar ke seluruh Indonesia.
Dilansirdari Encyclopedia Britannica, migrasi nenek moyang bangsa indonesia yang kedua disebut proto melayu melalui jalur filipina-sulawesi-kalimantan-jawa-sumatera. Kemudian, saya sangat menyarankan anda untuk membaca pertanyaan selanjutnya yaitu Datangnya Islam mempengaruhi sistem kehidupan sosial masyarakat Indonesia, antara lain? beserta
- Bangsa Proto Melayu merupakan nenek moyang bangsa Indonesia yang datang ke Nusantara sekitar 1500 SM. Kedatangan bangsa Proto Melayu ke Nusantara melalui dua jalur, yakni jalur barat dan jalur timur. Bangsa Proto Melayu atau Melayu Tua memiliki kebudayaan yang lebih maju dibandingkan dengan penghuni Nusantara saat adalah banyaknya peralatan dari batu yang dihaluskan. Salah satu peralatan Bangsa Proto Melayu adalah kapak persegi yang banyak ditemukan di Sumatera, Jawa, Kalimantan, Bali, dan Sulawesi Utara. Baca juga Bangsa Proto Melayu Jalur Persebaran, Ciri-ciri, dan Peninggalan Jalur Timur Rute Migrasi Bangsa Proto Melayu Bangsa Proto Melayu awalnya tersebar di Madagaskar sampai pulau paling timur di Pasifik. Setelah itu, mereka bergerak memasuki Provinsi Yunan di China Selatan dan bermigrasi ke Indocina, Siam, hingga ke Kepulauan Indonesia. Bangsa Proto Melayu ini tercatat mulai memasuki wilayah Indonesia pada sekitar 1500 satu jalur persebaran Bangsa Proto Melayu di Nusantara adalah melalui jalur timur. Adapun jalur timur migrasi Bangsa Proto Melayu adalah melalui Filipina, kemudian masuk ke Sulawesi. Setelah masuk lewat Sulawei, Bangsa Proto Melayu lalu menyebar ke seluruh wilayah Indonesia. Baca juga Tokoh Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Berikut adalah peta persebaran bangsa Proto Melayu via jalur timur. w Peta Persebaran Bangsa Proto Melayu ke Indonesia melalui jalur timur Referensi Sugiarti, Etty. 2010. Ensiklopedia Zaman Prasejarah. Semarang ALPRIN. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Periodemigrasi itu berlangsung berabad-abad, kemungkinan mereka berasal dalam satu kelompok ras yang sama dan dengan budaya yang sama pula. Mereka itulah nenek moyang orang Indonesia saat ini. Sekitar 170 bahasa yang digunakan di Kepulauan Indonesia adalah bahasa Austronesia (Melayu-Polinesia).
Jakarta - Bangsa Indonesia terdiri dari berbagai macam suku dan ras. Namun, adakah yang tau asal usul nenek moyang bangsa Indonesia sebenarnya dari mana?Ternyata, nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari mana telah ditelaah oleh para ahli sejarah dan antropologi. Berikut penjelasannya secara Asal Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia secara singkatDikutip dari buku 'Sejarah Indonesia untuk SMA/MA' karya Windriati, ada 4 teori asal usul nenek moyang bangsa Indonesia secara singkat1. Teori YunnanTeori pertama menyatakan asal usul nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Yunnan, China. Teori ini juga didukung oleh Mohammad Ali yang berpendapat bahwa bangsa Indonesia berasal dari Mongol yang terdesak oleh bangsa yang lebih kuat sehingga melakukan migrasi ke itu, R H Geldern dan J H C Kern juga mendukung teori ini dengan bukti adanya kapak tua di wilayah bangsa Nusantara yang memiliki kemiripan dengan kapak tua yang ada di Asia Tengah. Dengan begitu, disimpulkan bahwa penduduk Asia Tengah melakukan migrasi ke kepulauan Teori NusantaraTeori Nusantara menjelaskan bahwa asal usul nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Indonesia sendiri. Teori ini didukung oleh Muhammad Yamin, Gorys Keraf, dan J ini dilandasi oleh beberapa argumen, antara lain Bangsa Melayu merupakan bangsa yang berperadaban tinggi. Peradaban ini tidak mungkin bisa dicapai apabila tidak melalui proses perkembangan dari kebudayaan Teori Out of TaiwanDalam teori ini, dijelaskan asal-usul bangsa Indonesia berasal dari Taiwan, bukan Daratan China. Teori ini didukung oleh Harry Truman pendekatan linguistik, dijelaskan bahwa dari keseluruhan bahasa yang dipergunakan suku-suku di Nusantara memiliki rumpun yang sama, yaitu rumpun Austronesia. Rumpun tersebut dikenal dengan rumpun Teori Out of AfricaTeori terakhir menyatakan bahwa manusia modern yang hidup sekarang berasal dari Afrika. Dasar teori asal usul nenek moyang bangsa Indonesia ini berdasarkan ilmu genetika melalui penelitian DNA mitokondria gen perempuan dan ahli dari Amerika Serikat, Max Ingman, manusia modern yang ada sekarang ini berasal dari Afrika, antara kurun waktu 100-200 ribu tahun lalu. Dari Afrika menyebar ke luar kamu percaya teori asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia yang mana, detikers? Simak Video "Google Sediakan 11 Ribu Beasiswa Pelatihan untuk Bangun Talenta Digital" [GambasVideo 20detik] pay/pal
Kedatangannenek moyang bangsa Indonesia ini bermula dari Yunnan melewati Malaya, Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara, dan pula-pulai lainnya. Datangnya nenek moyang tersebut sambil membawa kebudayaan kapak persegi. Setibanya di kepulauan Indonesia, sebagian dari mereka berasimilasi dengan ras Austro-Melanesoid.
Yuk, kita bahas lebih jauh tentang sejarah asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia! Penasaran, kan? Baca artikel Sejarah kelas 10 ini sampai selesai, ya! — Kamu pasti sudah tahu dong kalau bangsa Indonesia dihuni oleh banyak orang dari berbagai suku, agama, dan budaya yang berbeda? Lalu, penasaran nggak, sih, perbedaan ini berasal dari nenek moyang yang berbeda juga, atau ternyata dari satu nenek moyang yang sama? Asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia memang selalu menarik untuk dibahas. Banyak teori yang mengatakan bahwa asal-usul bangsa Indonesia berasal dari Tiongkok, Melayu, bahkan Taiwan. Apakah benar seperti itu? Kita bahas lebih jauh, yuk! Teori Yunan Nah, teori yang pertama adalah teori Yunan, teori inilah yang paling banyak diketahui dan bahkan dipelajari di sekolah. Teori Yunan menyatakan bahwa asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Yunan. Daerah ini terletak di sebelah Barat Daya Tiongkok dan berbatasan langsung dengan Myanmar, Laos, serta Vietnam. Duluuu banget, seorang sejarawan yang juga seorang arkeolog asal Austria, Robert Barron von Heine 1885-1968, pernah melakukan kajian mendalam terhadap kebudayaan megalitik di Asia Tenggara dan Pasifik. Beliau menyimpulkan bahwa pada masa neolitikum 2000 SM-200 SM, ada sebuah bangsa yang bermigrasi dalam beberapa gelombang dari Asia Utara menuju Asia Selatan. Migrasi tersebut membuat banyak manusia purba yang akhirnya mendiami pulau-pulau yang terbentang dari Madagaskar Afrika sampai dengan Pulau Paskah Chile. Selain ke Madagaskar dan Pulau Paskah, mereka juga mendiami Taiwan dan Selandia Baru. Hal inilah yang akhirnya mengilhami sebuah pemikiran bahwa leluhur bangsa Indonesia berasal dari Yunan. Tapi, apa benar begitu? Sayangnya, teori Yunan ini masih sangat lemah dan kurang akurat, lho. Hal itu disebabkan karena teori ini cuma berdasar pada bukti-bukti kesamaan secara fisik, temuan benda-benda bersejarah yang mirip, serta kebudayaan megalitikum saja. Baca Juga Mengulas Olimpiade, Warisan Keren dari Peradaban Yunani Kuno Pendekatan Kebahasaan Karena teori Yunan nggak cukup kuat, para ahli pun melakukan penelitian dengan pendekatan lainnya. Teori lain mengenai asal-usul bangsa Indonesia bisa dilihat dengan pendekatan kebahasaan atau linguistik. Berdasarkan pendekatan kebahasaan, keseluruhan bahasa yang digunakan suku-suku di Indonesia diketahui berasal dari rumpun Austronesia. Nah, akar dari rumpun Austronesia sendiri pada awalnya berasal dari Kepulauan Formosa Taiwan yang sudah berkembang sejak enam ribu tahun yang lalu. Tunggu.. Tunggu.. Terus apa hubungannya, ya? Gini. Pada dasarnya, pendekatan kebahasaan ini menyatakan bahwa asal-usul suatu bangsa dapat ditelusuri melalui pola penyebaran bahasanya. Karena keseluruhan bahasa di Indonesia berasal dari Austronesia yang berkembang di Taiwan, nenek moyang bangsa Indonesia pun kemungkinan besar berasal dari asal-usul yang sama dengan bahasanya itu. Baca Juga Ini Dia Macam-Macam Manusia Purba yang Ditemukan di Indonesia! Dari Taiwan, bangsa Austronesia kemudian melakukan migrasi, menyebar ke Filipina, Indonesia, Madagaskar, hingga ke pulau-pulau kecil di wilayah Pasifik. Pendekatan kebahasaan pun melahirkan sebuah teori yang dikenal sebagai “Out of Taiwan”, teori yang menyatakan bahwa asal-usul manusia Indonesia berasal dari Taiwan. Pendekatan Genetika Nah, kita sampai pada bagian yang seru, nih! Karena belum cukup dengan pendekatan kebahasaan saja, para ahli juga menggunakan pendekatan genetika. Waduh, apa lagi itu? Pendekatan genetika adalah penelusuran asal-usul manusia berdasarkan dengan penelitian kromosom maupun DNA-nya. Dari hasil penelitian tahun 2018 terhadap orang Indonesia dari 35 etnis berbeda, terungkap bahwa orang-orang Indonesia memang memiliki kecocokan genetika dengan bangsa Austronesia. Teori “Out of Taiwan” pun lebih kuat karena disertai bukti-bukti berupa kecocokan genetika yang dilakukan pada ribuan kromosom manusia modern tersebut. Nah, dengan menggunakan pendekatan kebahasaan dan genetika tadi, maka asal-usul bangsa Indonesia bisa dipastikan bukan berasal dari Yunan, melainkan berasal dari bangsa Austronesia yang mendiami Taiwan. Baca Juga Memahami Konsep Kehidupan Manusia dalam Ruang dan Waktu Berdasarkan teori “Out of Taiwan”, migrasi leluhur dari Taiwan tiba lebih dulu di Filipina bagian Utara sekitar tahun 4500 hingga 3000 SM. Migrasi tersebut terjadi diduga bertujuan untuk memisahkan diri, mencari wilayah baru di Selatan. Selanjutnya, sekitar tahun 3500 hingga 2000 SM, manusia purba yang mendiami Filipina melakukan migrasi lagi dengan tujuan Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku Utara. Kemudian terus menyebar ke Jawa, Sumatra, Nusa Tenggara, Papua bagian Barat, Oseania, hingga mencapai Melanesia di Pasifik. Gimana, sudah tahu dong dari mana asal-usul bangsa Indonesia? Walaupun Indonesia terdiri dari berbagai macam suku, agama, dan budaya, ternyata kita memang dari satu nenek moyang yang sama. Jangan sampai kita sekarang malah terpecah-belah, ya! Kalau kamu masih mau belajar lebih jauh tentang asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia, coba langganan ruangbelajar deh, penjelasan dengan video yang menarik akan membuatmu lebih mudah mengerti. Artikel ini telah diperbarui pada 7 Oktober 2022.
TeoriAsal Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia [vnd5e7pdv9lx]. IDOCPUB. Home (current) Explore Explore All. A. TEORI ASAL USUL NENEK MOYANG BANGSA INDONESIA Migrasi jalur barat di lakukan dari Yunan ke semenanjung Malaysia, Kalimantan , menuju dari Yunan di Tiongkok selatan dengan penduduk asli Indonesia. Peta Kedatangan
Asal usul nenek moyang bangsa Indonesia dijelaskan dalam beberapa teori, di antaranya Teori Yunan, Teori Indonesia, dan Teori Out of pulau-pulau akibat peng-esan zaman es yang terjadi pada masa glasial memungkinkan terjadinya migrasi manusia dan fauna dari daratan Asia ke kawasan Indonesia. Berdasarkan hasil penelitian, migrasi ini didahului oleh perpindahan binatang yang kemudian diikuti oleh manusia dan diperkirakan terjadi pada masa pleistosen. Hal ini nantinya akan memunculkan berbagai Teori asal usul nenek moyang bangsa bukti adanya proses migrasi awal binatang dari daratan Asia ke wilayah Indonesia ialah ditemukannya situs paleontologi tertua di daerah Bumiayu yang terletak di sebelah selatan Tegal Jawa Tengah dan Rancah di sebelah timur Ciamis Jawa Barat.Fosil tersebut, yaitu Mastodon Bumiayuensis spesies gajah dan Rhinoceros Sondaicus spesies Badak. Bila dibandingkan dengan fosil binatang didaratan Asia, fosil-fosil tersebut berumur lebih muda dari fosil-fosil yang terdapat dalam kelompok fauna Siwalik di migrasi yang terjadi pada masa pleistosen ini menyebabkan wilayah Indonesia mulai dihuni oleh manusia. Timbul pertanyaan tentang asal-usul manusia yang bermigrasi ke wilayah Indonesia ini. Menilik dari segi fisik manusia Indonesia sekarang ini, mayoritas dapat dikelompokkan ke dalam ras Mongoloid dan ahli memperkirakan bahwa pada sekitar abad ke-40 sebelum masehi, Pulau Jawa merupakan daerah pertemuan dari beberapa ras dan daerah pertemuan Mongoloid yang terdapat pada manusia Indonesia, nampaknya disebabkan adanya arus migrasi yang berasal dari daratan Asia. Kedatangan mereka pada akhirnya menyingkirkan manusia yang sudah hidup sebelumnya di wilayah Indonesia, yaitu dari ras yang disebut pendatang dari Asia ini mempunyai kebudayaan dan tingkat adaptasi yang lebih baik sebagai pemburu dibandingkan dengan manusia pendahulunya. Keturunan dari ras Austroloid ini nampaknya tidak ada yang dapat hidup di Jawa, tetapi mereka saat ini dapat ditemukan sebagai suku Anak Dalam atau Kubu di Sumatera Tengah dan Indonesia bagian migrasi para pendatang dari wilayah Asia ke Kepulauan Indonesia terjadi secara bertahap. Pada sekitar tahun lalu, tiba arus pendatang yang disebut proto-Malays Proto Melayu ke Pulau Jawa. Mereka masuk melalui dua rute jalan barat dan jalan barat adalah melalui Semenanjung Melayu kemudian terus ke Sumatera dan selanjutnya menyebar ke seluruh Indonesia. Sementara jalan timur adalah melalui Kepulauan Filipina terus ke Sulawesi dan kemudian tersebar ke seluruh Indonesia. Keturunan mereka saat ini dapat dijumpai di Kepulauan Mentawai Sumatera Barat, Tengger di Jawa Timur, Dayak di Kalimantan, dan Sasak di jalur Barat dan jalur Timur. Foto itu, tibalah arus pendatang yang disebut Austronesia atau Deutero-Malays Detro Melayu yang diperkirakan berasal dari Taiwan dan Cina Selatan. Para ahli memperkirakan kedatangan mereka melalui laut dan sampai di Pulau Jawa sekitar tahun Detro Melayu Melayu Muda memasuki kawasan Indonesia secara bergelombang. Mereka masuk melalui jalur barat, yaitu melalui daerah Semenanjung Melayu terus ke Sumatera dan tersebar ke wilayah Indonesia yang lain. Sekarang keturunannya banyak tinggal di Indonesia sebelah Detro Melayu ini datang ke wilayah Indonesia dengan membawa keterampilan dan keahlian bercocok tanam padi, pengairan, membuat barang tembikar/pecah-belah, dan kerajinan dari ahli bahasa, yaitu H. Kern, melalui hasil penelitiannya menyatakan bahwa terdapat keserumpunan bahasa-bahasa di Daratan Asia Tenggara dan Polinesia. Menurut pendapatnya, tanah asal orang-orang yang mempergunakan bahasa Austronesia, termasuk bahasa Melayu, harus dicari di daerah Campa, Vietnam, Kamboja, dan daratan sepanjang pantai persebaran Bahasa Austronesia. Foto ini menimbulkan dugaan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari daerah Cina Selatan yaitu di daerah Yunan. Selain itu, R. von Heine Geldern yang melakukan penelitian tentang distribusi dan kronologi beliung dan kapak lonjong yang ada di Indonesia tiba pada kesimpulan bahwa alat-alat tersebut merupakan hasil persebaran kompleks kebudayaan Bacson-Hoabinh yang ada di daerah Tonkin Indocina atau Vietnam sekarang pandangan-pandangan tersebut diatas, terdapat beberapa teori yang membahas tentang asal-usul manusia yang sekarang menghuni wilayah Indonesia ini. Teori asal usul bangsa Indonesia antara lain sebagai juga Asal Usul dan Proses Kedatangan Nenek Moyang Bangsa IndonesiaTeori YunanTeori asal usul bangsa Indonesia yang pertama adalah Teori Yunan. Teori ini didukung oleh beberapa sarjana seperti Geldern, Kern, Foster, Logan, Slamet Muljana, dan Asmah Haji Omar. Secara keseluruhan, alasan-alasan yang menyokong teori ini yaitu sebagai Tua yang ditemukan di wilayah Indonesia memiliki kemiripan dengan Kapak Tua yang terdapat di Asia Tengah. Hal ini menunjukkan adanya migrasi penduduk dari Asia Tengah ke Kepulauan Melayu yang berkembang di Indonesia serumpun dengan bahasa yang ada di Kamboja. Hal ini menunjukkan bahwa penduduk di Kamboja mungkin berasal dari Dataran Yunan dengan menyusuri Sungai Mekong. Arus perpindahan ini kemudian dilanjutkan ketika sebagian dari mereka melanjutkan perpindahan dan sampai ke wilayah Indonesia. Kemiripan bahasa Melayu dengan bahasa Kamboja sekaligus menandakan pertaliannya dengan Dataran ini merupakan teori yang paling populer dan diterima oleh banyak pasangan. Berdasarkan teori ini, orang-orang Indonesia datang dan berasal dari Yunan. Kedatangan mereka ke Kepulauan Indonesia ini melalui tiga gelombang utama, yaitu perpindahan orang Negrito, Melayu Proto, dan juga Melayu NegritoOrang Negrito merupakan penduduk paling awal di Kepulauan Indonesia. Mereka diperkirakan sudah mendiami kepulauan ini sejak 1000 SM. Hal ini didasarkan pada hasil penemuan arkeologi di Gua Cha, Kelantan, Malaysia. Orang Negrito ini kemudian menurunkan orang Semang, yang sekarang banyak terdapat di Malaysia. Orang Negrito mempunyai ciri-ciri fisik berkulit gelap, berambut keriting, bermata bundar, berhidung lebar, berbibir penuh, serta ukuran badan yang ProtoPerpindahan orang Melayu Proto ke Kepulauan Indonesia diperkirakan terjadi pada SM. Mereka mempunyai peradaban yang lebih maju daripada orang Negrito. Hal ini ditandai dengan kemahirannya dalam bercocok DeutroPerpindahan orang Melayu Deutro merupakan gelombang perpindahan orang Melayu kuno kedua yang terjadi pada SM. Mereka merupakan manusia yang hidup di pantai dan mempunyai kemahiran dalam asal usul bangsa Indonesia ini menyatakan bahwa asal mula manusia yang menghuni wilayah Indonesia ini tidak berasal dari luar melainkan mereka sudah hidup dan berkembang di wilayah Indonesia itu ini didukung oleh sarjana-sarjana seperti J. Crawford, K. Himly, Sutan Takdir Alisjahbana, dan Gorys Keraf. Akan tetapi, nampaknya teori ini kurang populer dan kurang banyak diterima oleh masyarakat. Teori Indonesia didasarkan pada alasan-alasan seperti di bawah Melayu dan bangsa Jawa mempunyai tingkat peradaban yang tinggi. Taraf ini hanya dapat dicapai setelah perkembangan budaya yang lama. Hal ini menunjukkan bahwa orang Melayu tidak berasal dari mana-mana, tetapi berasal dan berkembang di Himly tidak setuju dengan pendapat yang mengatakan bahwa bahasa Melayu serumpun dengan bahasa Champa Kamboja. Baginya, persamaan yang berlaku di kedua bahasa tersebut adalah suatu fenomena yang bersifat “kebetulan”.Manusia kuno Homo Soloensis dan Homo Wajakensis yang terdapat di Pulau Jawa. Penemuan manusia kuno ini di Pulau Jawa menunjukkan adanya kemungkinan orang Melayu itu keturunan dari manusia kuno tersebut, yakni berasal dari yang berkembang di Indonesia yaitu rumpun bahasa Austronesia, mempunyai perbedaan yang sangat jauh dengan bahasa yang berkembang di Asia Tengah yaitu bahasa out of AfricaHasil penelitian mutakhir/kontemporer menyatakan bahwa manusia modern yang hidup sekarang ini berasal dari Afrika. Setelah mereka berhasil melalui proses evolusi dan mencapai taraf manusia modern, kemudian mereka bermigrasi ke seluruh benua yang ada di dunia dari teori asal usul bangsa Indonesia ini adalah berdasarkan ilmu genetika melalui penelitian DNA mitokondria gen perempuan dan gen laki-laki. Menurut ahli dari Amerika Serikat, Max Ingman, manusia modern yang ada sekarang ini berasal dari Afrika antara kurun waktu 100-200 ribu tahun Afrika, mereka menyabar ke luar Afrika. Dari hasil penelitian Ingman, tidak ada bukti yang menunjukan bahwa gen manusia modern bercampur dengan gen spesies manusia Afrika melakukan migrasi ke luar Afrika diperkirakan berlangsung sekitar tahun silam. Tujuannya adalah menuju Asia Barat. Jalur yang mereka tempuh ada dua, yaitu mengarah ke Lembah Sungai Nil, melintasi Semenanjung Sinai lalu ke utara melewati Arab Levant dan yang kedua melewati Laut jalur kedatangan berdasarkan teori Out of africa. Foto tahun yang lalu bumi memasuki zaman glasial terakhir dan permukaan air laut menjadi lebih dangkal karena air masih berbentuk gletser. Dengan keadaan seperti ini mereka sangat memungkinkan menyeberangi lautan hanya dengan menggunakan perahu memasuki Asia, beberapa kelompok tinggal sementara di Timur Tengah, sedangkan kelompok lainnya melanjutkan perjalanan dengan menyusuri pantai Semenanjung Arab menuju ke India, Asia Timur, Indonesia, dan bahkan sampai ke Barat Daya Australia, yaitu dengan ditemukannya fosil laki-laki di Lake Mungo. Jejak paling kuat untuk membuktikan bahwa manusia Afrika telah bermigrasi hingga ke Australia adalah jejak kita bersandar pada teori ini, maka bisa dikatakan bahwa manusia yang hidup di Indonesia sekarang ini merupakan hasil proses migrasi manusia modern yang berasal dari Afrika penelitian terbaru menunjukkan bahwa fosil-fosil manusia purba yang ditemukan di Indonesia atau khususnya di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur tidak mempunyai hubungan langsung dengan manusia demikian, nampaknya jenis-jenis manusia purba yang pernah hidup di Indonesia khususnya Jawa, seperti Meganthropus Palaeojavanicus, Pithecanthropus Erectus, Homo Soloensis, Homo Wajakensis, dan sebagainya telah mengalami kepunahan. Mereka pada akhirnya digantikan oleh komunitas manusia yang berasal dari Afrika yang melakukan proses migrasi hingga sampai di Kepulauan teori ini perlu terus dikaji dan disosialisasikan, sehingga dapat diterima oleh masyarakat. Namun Homo Erectus yang pernah tinggal di Pulau Jawa mempunyai sejarah menarik karena dapat bertahan sekitar tahun lebih lama dari jenis yang sama yang tinggal di tempat lain di Asia, bahkan mungkin bertahan sekitar 1 juta tahun lebih lama dari yang tinggal di fosil Homo Erectus terakhir yang ditemukan di Ngandong dan Sambung Macan Jawa Tengah sekitar sampai tahun. Homo Erectus javaman di Pulau Jawa diduga pernah hidup dalam waktu yang bersamaan dengan Homo Sapiens manusia modern.Sampai saat ini, penyebab kepunahan java man masih misteri. Diduga salah satu penyebabnya ialah karena keterbatasan strategi hidup mereka. Tidak ditemukannya peralatan dari batu misalnya untuk membelah daging atau untuk berburu di sekitar fosil mereka menunjukkan bahwa kehidupannya masih sangat mereka memakan daging dari binatang yang telah mati scavenger. Kolonisasi Homo Sapiens yang berasal dari Afrika berhasil, karena mereka punya strategi hidup yang lebih baik dibanding penduduk asli Homo juga materi sebelumnya Jenis-Jenis Manusia Praaksara di Indonesia
Rutemigrasi ini pun mencapai Indonesia barat lebih awal ketimbang migrasi rute timur oleh para penutur Austronesia. Mereka diperkirakan mulai bermigrasi ke Nusantara sekira tahun lalu. Pembawanya mungkin orang-orang yang berbahasa Austroasiatik, rumpun bahasa yang berbeda dengan Austronesia namun diduga tetap berasal dari satu
- Hingga saat ini, asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia masih menjadi polemik di kalangan para ahli. Dari beberapa teori yang dijadikan acuan untuk merunut asal-usulnya, sebagian besar meyakini bahwa nenek moyang bangsa Indonesia adalah bangsa pendatang. Proses yang menerangkan bahwa nenek moyang kita berasal dari luar Indonesia adalah nenek moyang bangsa Indonesia ini tidak terjadi sekaligus, tetapi berlangsung dalam tiga gelombang dan melalui beberapa jalur. Berikut ini tahap perpindahan dan jalur migrasi nenek moyang bangsa Migrasi manusia ke kepulauan Indonesia pertama kali berasal dari ras Negroid atau Melanesoid. Dari Yunnan di China Selatan, bangsa berkulit hitam ini bergerak menuju ke selatan memasuki Vietnam dan akhirnya mencapai kepulauan Nusantara. Suku bangsa Melanesoid membawa kebudayaan yang setingkat lebih tinggi dibandingkan dengan kebudayaan penduduk asli Indonesia saat itu. Kedatangan mereka juga sekaligus menandai dimulainya Zaman Mesolitikum batu tengah di Indonesia. Namun dalam perkembangannya, mereka terus terdesak ke arah timur oleh bangsa Melayu.
4 Teori Out of Africa. Teori terakhir menyatakan bahwa manusia modern yang hidup sekarang berasal dari Afrika. Dasar teori asal usul nenek moyang bangsa Indonesia ini berdasarkan ilmu genetika melalui penelitian DNA mitokondria gen perempuan dan laki-laki. Menurut ahli dari Amerika Serikat, Max Ingman, manusia modern yang ada sekarang ini
Peta Jalur Kedatangan Nenek Moyang Bangsa Indonesia – Jejak genetik yang ditinggalkan nenek moyang kita di setiap sel masyarakat Indonesia membuktikan bahwa mereka adalah pendatang. Klaim asli Indonesia yang mereka klaim tidak memiliki dasar ilmiah. Neneknya bercerita tentang beberapa nenek moyangnya yang datang dari tanah Champa lebih dari 30 tahun yang lalu. Dia mungkin berusia kurang dari 10 tahun saat itu. Peta Jalur Kedatangan Nenek Moyang Bangsa Indonesia Kata Champa – sekarang di Vietnam – diulangi oleh neneknya dan akhirnya menetap di benaknya. Sabtiya_asal Usul Nenek Moyang “Saya tidak terlalu memikirkannya, saya pikir itu adalah dongeng dari nenek. Tersenyum lagi, Sari mencoba membayangkan apa yang dipikirkan neneknya di hadapannya. Puluhan tahun kemudian, ketika Sari merasa perlu untuk belajar lebih banyak tentang dirinya dan nenek moyangnya, “dongeng” negeri Champa ternyata bukan isapan jempol belaka. Ia mendapatkan informasi tersebut bukan dari buku sejarah, tulang atau artefak leluhur, dan tumpukan arsip, melainkan dari jejak genetik yang ditinggalkan leluhurnya di tubuhnya sendiri. Seperti yang Anda ketahui, setiap orang membawa catatan di hampir setiap sel tubuhnya dan menggunakan pengetahuan ahli genetika yang mampu membaca cerita yang terekam dalam DNA manusia. Kedatangan Nenek Moyang Ke Indonesia Asam deoksiribonukleat, lebih dikenal sebagai DNA asam deoksiribonukleat, adalah gudang virtual tak terbatas yang berisi jejak informasi biomedis dan sejarah manusia – yang tidak dapat dihapus. Melalui pengujian, atau tes DNA, Sari tampaknya terhubung kembali dengan leluhurnya saat membuka “file tersembunyi” yang tidak dia ketahui – serta kebenaran cerita neneknya tentang Champa. “Cocok banget dengan cerita nenek saya…” [gen] Vietnam itu gede banget!” kata Sari, kelahiran 1977, setelah membaca hasil tes DNA-nya Foto Sari saat jalan-jalan ke Vietnam, 2009. Latar belakang genetik Sari menunjukkan bahwa jejak keturunan yang berbeda mengalir melalui tubuhnya, yaitu Asia Tenggara 93,7% dan Asia Timur 6,25% – yaitu campuran. Bab 5 Kedatangan Nenek Moyang Bangsa Indonesia “Ada gen Asia Tenggara dari Thailand, Malaysia, Kamboja, Burma. Semuanya 61,56%. Tapi yang paling besar adalah Vietnam, yaitu 32,19%,” ujar wartawan Kompas. “[Zen] Vietnam sangat besar!” Belakangan, ibu dua anak ini menanyakan lebih detail kepada ibunya soal kepastian hubungan leluhurnya di Keraton Pakubuono Solo dan di Negeri Champa. Dan penggalan dongeng neneknya dan dia menjelajahi pelosok Vietnam sementara ibunya mengulangi bahwa salah satu leluhurnya telah menikah dengan seorang putri Champa. Ini adalah bagian dari kisah Saria Fabrian. Tapi bagaimana dia bisa menjelaskan keragaman gen di tubuhnya dalam situasi saat ini? Apakah itu kekuatan yang membebaskan atau yang membatasi? Daerah Pendukung Kerajaan Tidore Adalah Kita bisa melihat jawaban saree nanti. Sekarang perhatikan kisah seorang warga negara Indonesia di Selandia Baru yang membuat penemuan “mengejutkan” setelah membaca jejak genetik di tubuhnya. Ayu, begitu dia disapa, sering bercanda dengan suaminya – orang Italia – bahwa gennya adalah produk campuran. “Kebanyakan campuran Cina atau Timur Tengah,” ujarnya dengan wajah memerah. Ayu, begitu dia disapa, sering bercanda dengan suaminya – orang Italia – bahwa gennya adalah produk campuran. “Kebanyakan campuran China atau Timur Tengah,” kata Ayu malu-malu. Dua tahun lalu dia dan suaminya melakukan tes DNA. Dan hasilnya? “Kejutan!” Asal Usul Persebaran Nenek Moyang Di Indonesia Ia sebenarnya tidak heran jika darahnya tidak “murni”, yakni campuran Filipina, Indonesia, dan Melayu 64,9%. Ada juga fragmen DNA dari Thailand dan Kamboja 33,3%. Wahiu Asprianti terkejut mengetahui bahwa 1,8% DNA-nya adalah etnis Mesoamerika dan Andes. Foto Ayu – nama panggilannya – saat masih kecil. Namun, yang mengejutkan Aya, sebagian DNA-nya adalah 1,8% dari etnis Mesoamerika dan Andes. “[Area] mirip dengan Peru, Bolivia, Argentina, dan Andes.” Apa cerita di balik kontribusi’ Latin untuk GNOME, Ayur Haat – dia tidak tahu. Ayahnya berasal dari sebuah kota di pulau Jawa, dan ibunya dari Betawi. Nenek Moyang Bangsa Indonesia “Saya tidak tahu ke mana harus mencari data [keturunannya],” katanya. Yang dia tahu hanyalah empat generasi informasi. “Hampir setiap orang memiliki etnis’ lain di tubuhnya. Jadi jangan ada lagi sikap rasis,” kata Ayu yang sudah delapan tahun tinggal dan bekerja di Selandia Baru. “Kita harus mulai belajar menghargai perbedaan kita karena kita hidup berdampingan dengan orang lain, oke. Lagi pula, kita saling membutuhkan.” Percampuran genetika berbeda yang diwakili oleh karakter Saria dan Ayur memperkuat bukti ilmiah bahwa tidak ada bahasa Indonesia yang “murni” atau “sejati”. Peta Penyebaran Suku “Semua orang Indonesia adalah pendatang,” kata Pradiptajati Kusuma, peneliti genetika dan evolusi manusia di Eizkman Institute, kepada News Indonesia Juli lalu. Kesimpulan demikian menguatkan temuan-temuan pengetahuan arkeologi dan linguistik sebelumnya yang menunjukkan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia adalah para pendatang. Hasil kajian genetik Lembaga Eijkman yang melibatkan 70 populasi etnis di 12 pulau di Indonesia menunjukkan adanya percampuran beberapa keturunan genetik dari periode dan jalur yang berbeda. Percampuran genetik di Indonesia, kata Pradipta, terkait erat dengan migrasi manusia dari daratan Asia—mulai sekitar tahun lalu—ke Indonesia saat ini. Jalur Barat Bangsa Deutro Melayu Ke Indonesia, Ini Wilayahnya Perjalanan manusia modern Homo sapiens ke Indonesia merupakan bagian dari kisah epik nenek moyang dari Afrika – keluar Afrika – keliling dunia sampai tahun yang lalu. FOTO ILUSTRASI Masyarakat adat Bonokeling berdoa dan berkumpul di pemakaman Bonokeling saat upacara unggah-unggah’ menyambut Ramadhan di desa Pekunsen, Banyumas, Jawa Tengah, pada 12 Juni 2015. “Tidak hanya sekali gelombang migrasi ke Indonesia berkali-kali,” ujarnya. “Ini benar-benar rumit, tetapi secara umum kami dapat mengatakan bahwa sekitar empat gelombang akan datang.” Tanah Indonesia merupakan tempat migrasi manusia sejak dahulu kala. Mereka memutuskan untuk menetap di Indonesia sebelum pindah ke Pasifik atau Australia. Peta Persebaran Nenek Moyang Di Indonesia Gelombang pertama, sekitar tahun yang lalu, menempuh jalur selatan di paparan Sunda – Kalimantan, Sumatra, dan Jawa masih bersatu – dan berkelana hingga ke New Guinea dan Australia. “Mereka yang keluar dari Afrika’ adalah yang pertama datang ke wilayah [sekarang disebut] Indonesia yang dihuni Papua dan Australia,” kata Pradeep. Para ahli mengklasifikasikan pengembara ini dalam kelompok bahasa Austronesia seperti Vietnam, Kamboja dan sekitarnya. “Mereka masuk Kalimantan, Sumatera, Jawa…” kata Pradeep. Ilustrasi foto Seorang anggota suku Orang Rimba’ menggendong anaknya di dekat kamp mereka di Kabupaten Batang Hari, Provinsi Jambi pada 15 Mei 2017. Menunjukan Jalur Kedatangan Nenek Moyang Indonesia Kemudian, sekitar atau tahun yang lalu, datang gelombang ketiga dari China selatan dan Formosa sekarang disebut Taiwan. Menurut Pradeep, para pendatang ini bergerak ke selatan melalui Filipina, Kalimantan, Sulawesi dan barat ke Sumatera dan Mentawai. Dan gelombang keempat terjadi pada periode sejarah antara abad ke-3 dan ke-13, ketika para pedagang Cina, Arab, dan India datang ke wilayah yang sekarang dikenal sebagai Indonesia. “Sekarang penanda genetik [dari gelombang keempat imigran] sangat jelas dan kita bisa melihatnya di populasi Indonesia,” kata Pradeep. Pdf Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Mahasiswa Merevitalisasi Kembali Wawasan Kebangsaan Namun, Pradeep menegaskan masih ada pola peralihan antara gelombang kedua dan ketiga serta gelombang ketiga dan keempat, yang disebutnya “masih misterius”. Acara kajian ilmiah “Asal Usul Manusia Indonesia” yang diselenggarakan dua tahun lalu oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Lembaga Eijkman dan mencatat, percampuran ini menyebabkan perubahan struktur gen selain penampakan fisik. , adat istiadat, bahasa dan bahasa. Masa modifikasi genetik pada masyarakat Indonesia diketahui berlangsung selama ribuan tahun. Selain karena hubungan perkawinan, perubahan tersebut disebabkan oleh aspek lingkungan, adat istiadat, pola makan dan berbagai jenis interaksi lainnya. “Yang menarik, gelombang imigrasi baru sudah beradaptasi dengan yang lama. Yang lama juga mengadopsi yang baru,” kata Herawati Supolo Sudoyo dari Eizkman Institute for Basic Research dalam acara tersebut. Asal Usul Nenek Moyang Indonesia Acara diskusi dan pameran “Origins of Indonesia” mendapat banyak perhatian media karena penyelenggara juga menunjukkan hasil tes DNA para relawan seperti Najwa Shihab, Grace Natalie, Ayu Utami dan Ariel Noa. Saat peristiwa itu terjadi, situasi politik di Indonesia masih diwarnai isu agama, ras, dan suku akibat adanya pemilihan presiden yang memecah belah masyarakat. Ini adalah dasar dari penyelenggaraan sebuah acara. Foto ilustrasi Sekelompok orang berdemonstrasi di luar Pengadilan Negeri Jakarta Utara saat Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menghadiri sidang kasus dugaan penistaan agama pada 13 Desember 2016. “Situasi politik kita dan realitas masyarakat Indonesia yang majemuk sangat rawan konflik,” kata Bonnie Triana, pemimpin redaksi majalah Historia, salah satu penggagasnya. Faktor Penyebab Keberagaman Masyarakat Sekitar Indonesia Bahkan, beberapa politisi menggunakan sentimen agama dan etnis sebagai komoditas politik. Menurut Boni, hal itu bertentangan dengan konstitusi yang tidak hanya mengenal ras, kasta, atau agama tertentu. “Tidak ada [warga negara] pribumi, pribumi, nonpribumi… Seseorang diakui sebagai warga negara Indonesia berdasarkan status hukumnya karena dia adalah warga negara Indonesia. “Jadi kewarganegaraan kita jelas, kita tidak mengenal ras, suku, agama tertentu,” kata Boni kepada News Indonesia Juli lalu. Bonnie kemudian mengingat skema pseudo-ilmiah oleh Adolf Hitler untuk melegitimasi ras Arya lebih unggul dari ras lain. Peta Wilayah Kerajaan Sriwijaya Pada Masa Kejayaannya Proyek rezim Nazi berusaha menemukan sumber kemurnian. “Jadi, kami malah mencari sumber keragaman,” kata Bonney. “Kami membutuhkan metode pengujian yang secara ilmiah tidak mungkin ditentang atau dilanggar,” kata Boney saat ditanya mengapa ia menggunakan metode pengujian DNA. Acara diskusi dan pameran “The Origin of Indonesia” mendapat banyak perhatian media karena penyelenggara menunjukkan hasil tes DNA kepada relawan seperti Najwa Shihab. Foto Najwa Shihab bersama Presiden Joko Widodo. “Kenapa tidak bisa dipungkiri? Karena [DNA] ini ada di tubuhmu…bagaimana bisa mempertanyakan apa yang ada di tubuhmu sendiri,” tambahnya sambil tertawa. Deklarasi Djuanda Dalam Sejarah Nusantara Jika mengambil pendekatan sejarah, Bonney khawatir akan menjadi bumerang karena “sejarah adalah sudut pandang dan selalu memiliki bias politik”. Menurut dia, kesimpulan dari tes DNA tersebut adalah kawasan yang disebut Indonesia sudah lama menjadi tempat kawin silang dan membuka peluang bagi manusia untuk saling berinteraksi. “Contoh Najwa Shihab yang diakuinya sendiri saat diolok-olok di sekolah Peta nenek moyang, peta nenek moyang indonesia, teori asal usul nenek moyang bangsa indonesia, sejarah asal usul nenek moyang bangsa indonesia, peta jalur kedatangan nenek moyang, asal usul nenek moyang bangsa indonesia, peta kedatangan nenek moyang indonesia, peta nenek moyang bangsa indonesia, nenek moyang bangsa indonesia berasal dari, jalur kedatangan nenek moyang bangsa indonesia, peta kedatangan nenek moyang bangsa indonesia, gambar peta nenek moyang